Minggu, 18 Maret 2012

SBY Merasa Terancam

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku keselamatan dirinya dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, sedang terancam."Sekarang saya dijadikan sasaran tembak. Saya, SBY, kembali, setiap saat begitu," kata SBY dalam sambutan pembekalan kepada petinggi Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/3/2012) malam.
Dalam beberapa hari terakhir, Ibu Negara dirawat di rumah sakit. Meski begitu, SBY mengungkapkan ada SMS yang ditujukan kepada Ibu Negara, banyak di antaranya berupa ancaman terhadap keselamatan dirinya dan Ibu Negara.
"Di samping ada yang mendoakan baik-baik, ada yang memberikan semangat, Bahkan, ada yang mengancam keselamatan saya, dan akan menjatuhkan di tengah jalan, dan sebagainya," tutur SBY.
SBY tidak paham mengapa ada ancaman seperti itu. Yang jelas, SBY mengaku ingin menceritakan ke rakyat yang sebenarnya, mengenai kebijakannya hendak menaikkan harga BBM.
"Presiden mana yang senang dan gembira menaikkan harga BBM?" cetusnya bertanya.
SBY mencontohkan, mendiang Presiden Soekarno dan Soeharto pun, pada zamannya mengambil keputusan pahit hendak menaikkan harga BBM, juga tidak pada posisi menyenangkan.
"Saya ingat pada 2005, harga minyak begini naiknya. Saya belum ambil keputusan dan belum menaikkan harga BBM, tapi saya sudah diejek di media massa dan politisi, katanya saya ragu, penakut, dan sebagainya," beber SBY. (*)


Sumber: NewsYahoo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar